Mesin Bor
Mesin bor adalah suatu jenis mesin perkakas pengerjaan logam yang berfungsi untuk mengerjakan lobang.
Fungsi mesin bor adalah:
- Membuat lobang
- Membuat lobang bertingkat
- Membesarkan lobang
- Chamfer
- Mesin bor meja
- Mesin bor lantai
- Mesin bor radial
- Mesin bor koordinat
- Mesin bor tangan
- Diameter terbesar lobang yang dapat dikerjakan
- Jarak gerak poros maksimum turun naik
- Jarak poros maksimum dengan meja mesin
- Jarak terjauh antara tiang dengan poros mesin
JENIS-JENIS MESIN BOR
- 1. Mesin Bor Meja
- 2. Mesin Bor Lantai
- 3. Mesin Bor Radial
- 4. Mesin Bor Koordinat
- 1. Cekam Bor
- 2. Sarung Pengurung/Sarung Tirus
Tabel 1. Ukuran Tirus
MORSE
|
DIAMETER TIRUS TERBESAR
|
Morse 1
|
12,20 mm
|
Morse 2
|
18,00 mm
|
Morse 3
|
24,10 mm
|
Morse 4
|
31,60 mm
|
- 1. Ragum Tangan
- 2. Ragum Mesin
- 3. Meja Mesin
- 4. Tangan
MATA BOR
Mata Bor Spiral
Disebut mata bor spiral karena mata bor ini mempunyai alur potong melingkar yang berbentuk spiral sepanjang badan. Mata bor spiral mempunyai dua bagian utama yaitu mata potong dan sudut pemotong.
Mata bor spiral dibuat dari bahan baja karbon, baja campuran, baja kecepatan tinggi dan karbida. Bentuk badan mata bor ini tidak silindris tetapi berbentuk tirus dari ujung sampai batas tangkai dengan kenaikan 0,05 mmsetiap kenaikan panjang 100 mm.
Mata bor spiral terdapat dua macam bentuk tangkai, yaitu tangkai berbentuk silindris dan tangkai yang berbentuk tirus. Alur spiral mempunyai sudut tatal dan dapat mempercepat keluarnya bram selama pengeboran. Mata potong terdiri dari dua buah bibir pemotong. Tebal bor merupakan tulang/punggung yang berbentuk spiral , bagian ini terdapat di kedua alur pemotong. Sisi pemotong terdapat sepanjang alur pemotong dan ini dapat menentukan ukuran bor.
Mata potong terdiri dari dua bagian, yaitu bibir pemotong dan sisi pemotong. Bibir pemotong mata bor terdapat dua buah yang terletak antara dua sisi pemotong yang saling berhadapan. Kedua sisi pemotongan ini diasah hingga membentuk sudut yang bervariasi sesuai dengan bahan yang di bor.
Tabel 2. Sudut Mata Bor
BESAR SUDUT
|
BAHAN
|
500-800
| Kuningan, Perunggu |
1180
| Baja, Besi Tuang, Baja Lunak, Baja Tuang |
1400
| Baja Keras |
Sudut Potong
Sudut potong mata bor terdapat empat macam, yaitu:
- Sudut Bebas (a)
- Sudut Mata Potong (b)
- Sudut Tatal (γ)
- Sudut Pemotongan (δ)
PRINSIP PENGEBORAN
Berdasarkan pekerjaan yang dilakukan, maka mesin bor dapat berfungsi untuk membuat lobang silindris dan bertingkat, membesarkan lobang, memcemper lobang dan mengetap.
Pekerjaan yang banyak menuntut ketelitian yang tinggi pada pengeboran adalah pada saat menempatkan mata bor pada posisi yang tepat di titik senter.
KECEPATAN POTONG PENGEBORAN
Kecepatan potong ditentukan dalam satuan panjang yang dihitung berdasarkan putaran mesin per menit. Atau secara defenitif dapat dikatakan bahwa kecepatan potong adalah panjangnya bram yang terpotong per satuan waktu.
Setiap jenis logam mempunyai harga kecepatan potong tertentu dan berbeda-beda. Dalam pengeboran putaran mesin perlu disesuaikan dengan kecepatan potong logam. Bila kecepatan potongnya tidak tepat, mata bor cepat panas dan akibatnya mata bor cepat tumpul atau bisa patah.
Kecepatan potong ditentukan oleh:
- Jenis bahan yang akan dibor - Jenis bahan mata bor - Kualitas lobang yang diinginkan | - Efesiensi pendinginan - Cara/teknik pengeboran - Kapasitas mesin bor |
Tabel 3. Harga Kecepatan Mata Bor Dari Bahan HSS
BAHAN
|
KECEPATAN POTONG (m/menit)
|
Alumunium Campuran Kuningan Campuran Perunggu Tegangan Tinggi Besi Tuang Lunak Besi Tuang Menengah Besi Tuang Keras Tembaga Baja Karbon Rendah Baja Karbon Sedang Baja Karbon Tinggi Baja Perkakas Baja Campuran |
60 – 100
30 – 100
25 – 30
30 – 50
25 – 30
10 – 20
20 – 30
30 – 50
20 – 30
15 – 20
10 – 30
15 – 25
|
Dalam satu putaran penuh, bibir mata bor (Pe) akan menjalani jarak sepanjang garis lingkaran (U). Oleh karena itu, maka
U = Keliling bibir mata potong bor
D = Diameter mata bor
p = 3.14
Jarak keliling pemotongan mata bor tergantung pada diameter mata bor.
U = p x d x n
Dimana:U = keliling bibir potong mata bor
D = Diameter mata bor
N = putaran mata bor per menit
Biasanya kecepatan potong dilambangkan dengan huruf V dalam satuan meter per menit. Jarak keliling yang ditempuh mata bor adalah sama dengan jarak atau panjangnya bram yang terpotong dalam satuan panjang per satuan waktu.
Berdasarkan hal tersebut maka jarak keliling yang ditempuh mata potong bor (U) sama dengan panjangnya bram terpotong dalam satuan meter per menit. Berarti kecepatan potong sama dengan jarak keliling pemotongan mata bor. Maka:
|
Pemakanan adalah jarak perpindahan mata potong bor ke dalam lobang/benda kerja dalam satu kali putaran mata bor. Besarnya pemakanan dalam pengeboran dipilih berdasarkan jarak pergeseran mata bor dalam satu putaran, sesuai dengan yang diinginkan.
Pemakanan juga tergantung pada bahan yang akan dibor, kualitas lobang yang dibuat, kekuatan mesin yang ditentukan berdasarkan diameter mata bor.
Diameter Mata Bor (mm)
|
Besarnya Pemakanan Dalam Satu
Kali Putaran (mm)
|
- 3
3 – 6
6 – 12
12 – 25
25 – dan seterusnya
|
0.025 – 0.050
0.050 – 0.100
0.100 – 0.175
0.175 – 0.375
0.375 – 0.675
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar